Asik! Sekali Melaut, Nelayan Bisa Dapat 36 Juta!



Kegigihan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam menumpas illegal fishing tampaknya benar-benar berdampak positif kepada para nelayan Tanah Air. Akibat nelayan asing kesulitan mencuri ikan di wilayah Indonesia, persediaan ikan tuna di beberapa negara tetangga pun semakin berkurang. Kekurangan pasokan ini membuat konsumen manca negara memburu hasil tangkapan nelayan Indonesia.

Dampak nyata dari kebijkasanaan Susi ini adalah terus terkereknya harga jual ikan tuna di tingkat nelayan. “Harganya sekarang mencapai Rp 45.000/kg. Padahal dulu cuman Rp 20.000-25.000," kata Erdin, nelayan di Pelabuhan Ikan Donggala, Sulawesi Tengah, yang diwawancarai oleh detik.com pada tanggal 17 November 2015 kemarin.

Suasana di pelabuhan Donggala tampak sumringah. Para nelayan dengan semangat mengangkut puluhan box styrofoam yang berisi ikan tuna sirip kuning yang dibekukan dengan es. Masih menurut Erdin, 1 ekor tuna beratnya bisa mencapai 100 kg. "Yang satu ini 60 kg, yang itu 80 kg. Kalau pas lagi beruntung kita bisa bawa pulang 100 kg/ekor,” lanjut Erdin sambil menunjuk dua ekor ikan di depannya.

Dengan bobot 100 kg, nelayan bisa mendapatkan 4,5 juta Rupiah tiap ekornya. Nilai yang cukup menggiurkan untuk seekor ikan hasil tangkapan. Wajar saja, Tuna sirip kuning memang termasuk jenis ikan favorit di pasar dunia, termasuk Jepang yang biasanya memanfaatkan ikan ini untuk sushi dan sashimi.

Yang membuat para nelayan ini senang ternyata bukan hanya kerna harganya saja yang naik. Volume tangkapannya pun meningkat. Karena jumlah pencuri ikan menyusut drastis, otomatis jumlah tangkapan ikan di laut jadi meningkat. Kalau biasanya para nelayan hanya berhasil menangkap 3-5 ekor perhari, sekarang bisa mencapai 10 ekor sehari. Atau bila dihitung kasarnya, satu kelompok nelayan bisa membawa pulang ikan senilai 36 Juta Rupiah sekali melaut. Mantaap!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال